( Melayani jasa konstruksi, permesinan, perpipaan, kebutuhan industri ... )

Aplikasi program STAAD/Pro dalam Teknik Bangunan

. PENGGUNAAN PROGRAM KOMPUTER DALAM TEKNIK BANGUNAN
. Aplikasi Komputer dalam Teknik Bangunan
. Aplikasi Program MS Office dalam Teknik Bangunan 

 2.3. Aplikasi program MS Project dalam Teknik Bangunan

2.4. Aplikasi program STAAD/Pro dalam Teknik Bangunan

 STAAD/Pro merupakan perangkat lunak (software) yang diperuntukkan untuk semua aspek yang berhubungan dengan suatu bentuk-bentuk struktur keteknikan, model-model pengembangan, analisa, desain serta visualisasi hasil. Perangkat lunak STAAD/Pro ini adalah merupakan pengembangan dari Research Engineers Inc. (REI), California USA dalam membantu para ahli teknik untuk menganalisa model-model struktur yang berkaitan dengan perhitungan statikanya baik dalam statis tertentu maupun statis tak tentu. Selain itu terdapat fasilitas desain struktur untuk desain struktur beton, baja, maupun struktur kayu, dengan berbagai standar perencanaan dari berbagai negara yang representatif

2.4.1. Wawasan Struktur sebagai dasar Penggunaan STAAD/Pro


a) Model Struktur STAAD/Pro

Model adalah suatu piranti yang digunakan untuk menampilkan suatu bentuk sederhana yang nyata. Contoh peta jalan adalah suatu model yang menampilkan suatu deretan yang rumit dari jala. Dalam bentuk simbol-simbol sehingga memungkinkan untuk menguji berbagai jalur di atas peta daripada melakukan uji coba dengan mengendarai mobil. Dalam model struktur, dapat diuji tegangan/regangan akibat suatu pembebanan sehingga kita dapat merencanakan atau mendimensi struktur bangunan tersebut secara tepat.

Secara umum terdapat 2 jenis model yaitu model fisik/skala dan model matematis. Model fisik memberikan informasi melalui pengukuran dari model yang diskala, sedangkan model matematis memberikan informasi % Comp. melalui komputasi. Pemilihan penggunaan salah satu model ini pada umumnya adalah:
a. Model matematika dapat mencakup ruang lingkup yang luas tetapi memberikan detail yang kecil fenomena fisik.

b. Model skala dapat mencakup ruang lingkup yang relatif kecil sehingga dapat memberikan informasi yang lebih detail.
Keuntungan dan kerugian pemilihan dari kedua model di atas tergantung pada bidang aplikasi masing-masing, bahkan kadang kal dikombinasikan.

a) Elemen Hingga (Finite Element)
Elemen hingga adalah suatu metode analisa numeris untuk memperoleh solusi pendekatan pada berbagai bidang engineering. Timbulnya metode numeris ini karena sulitnya menyelesaikan persamaan analitis (exact solution) dari suatu permasalahan. Konsep dasar elemen hingga adalah diskritisasi yaitu membagi suatu struktur menjadi beribu-ribu bahkan bisa berjuta-juta elemen atau dengan kata lain tidak tak terbatas.

b) Penggunaan Matriks untuk Solusi Persamaan.
Intinya adalah bagaimana kita mendapatkan matriks kekakuan dari suatu struktur. Kekakuan yang dimaksud adalah kekauan global yang terdiri dari gabungan dari kekakuan setiap elemen penyusun dari struktur (kekakuan elemen).

c) Pengertian Derajat Kebebasan
DOF (degree of freedom) dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi bebas tidaknya suatu joint atau titik dengan objek kebebasan berupa perpindahan dan perputaran. Sehingga setiap joint dapat ditulis berdasarkan kebebasan bergerak dalam 3 dimensi yang berarti terdiri dari 6 komponen yaitu 3 komponen displacement dan 3 komponen rotasi.

d) Penentuan Tumpuan Berdasarkan DOF (Restraint)
* Tumpuan sendi
Berdasarkan kesepakatan maka untuk tumpuan sendi didefinisikan sebagai joint yang tidak bisa berpindah dalam arah x dan y, tapi berputar dalam arah z.
* Tumpuan rol
Untuk tumpuan rol didefinisikan sebagai joint yang tidak bisa berpindah ke arah y saja, tapi berpindah ke arah x dan berputar ke arah z.

e) Macam-Macam Struktur jika Ditinjau dari DOF

Dengan menganut prinsip terjadi tidaknya perpindahan dan perputaran maka jenis struktur secara umum dapat dibagi menjadi berbagai jenis antara lain:
a. Balok (beam)
Satu joint hanya terdapat 2 DOF yaitu bebas berpindah ke arah y dan berputar ke arah z.
b. Rangka Batang (plane truss)
Satu joint hanya terdapat 2 DOF yaitu bebas berpindah ke arah x dan y.
c. Portal Bidang (plane frame)
Satu joint hanya terdapat 3 DOF yaitu bebas berpindah ke arah x dan y, dan berputar ke arah z.
d. Balok Silang (grid)
Satu joint hanya terdapat 3 DOF yaitu bebas berpindah ke arah y dan berputar ke arah x dan z. Putaran arah x menimbulkan gaya torsi, putaran ke arah z menimbul momen lentur dan perpindahan ke arah y menimbulkan gaya geser.
e. Rangka Batang Ruang (Space Truss)
f. Portal Ruang (Space frame)
g. Plat lentur (plate bending)
h. Plat tipis (membran)
i. Plat lentur + palt tipis (Flat shell)
j. Cangkang tebal
k. Plane stress dan plane strain


f) Pengertian Sumbu Lokal dan Sumbu Global
Pemahaman terhadap sumbu lokal maupun global sangat diperlukan guna menghindari kemungkinan kesalahan arah pembebanan terutama akibat beban gravitasi dan beban angin. Sumbu lokal berkaitan dengan masing-masing elemen (member) seedangkan sumbu global berkaitan dengan struktur secara keseluruhan. Sebagai panduan sumbu lokal dipakai aturan tangan kiri, kesepakatan: arah jari telunjuk (arah x) adalah untuk arah memanjang dari batang/member/elemen, ibu jari (arah y) adalah untuk arah melintang dari member yang akan menimbulkan gaya lintang sedangkan jari tengah adalah arah menembus bidang pandang (arah z) yang akan menimbulkan gaya momen (putaran).

Gambar Arah Sumbu Lokal

Sumber: Pengantar STAAD/Pro 2004

z x y 2 1 Sumbu Lokal 

 
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah pemberian nomor elemen pada batang/member. Usahakan penomorannya menggunakan satu pola misalkan no. elemen 1 dibatasi oleh no. joint 1 dan 2, kemudian no. elemen 2 dibatasi oleh no. joint 2 dan 3, hindari penomoran (misalnya) no. elemen 2 dibatasi oleh no. joint 3 dan 2. Jika pola penomoran diberikan berbeda maka dikhawatirkan akan terjadi penafsiran respon yang berbeda dan bisa membingungkan.

Gambar Perbandingan Sumbu Lokal dan Sumbu Global

Sumber: Pengantar STAAD/Pro 2004

2.4.2. Perjanjian dasar untuk program STAAD/Pro

Sebelum menjalankan aplikasi STAAD/Pro lebih lanjut, terlebih dahulu perlu dipahami permasalahan perjanjian tanda yang merupakan hal yang paling mendasar.
* Sumbu Global selalu diawal dengan hurup G didepan sumbu.(GX,GY,GZ).
* Sumbu lokal dinotasikan dengan hurup X,Y,Z. Sumbu polar dinotasikan dengan PX,PY,PZ

GY (+) GX(+) GZ(+)



Gambar Arah sumbu dan perjanjian tanda

Sumber: Pengantar STAAD/Pro 2004

X Z Y x y z Sumbu Global Sumbu lokal


2.4.3. Menjalankan program STAAD/Pro

STAAD/Pro adalah program yang sangat sederhana dan akrab digunakan. Masukan data dapat dilakukan baik secara grafis maupun dengan menulis perintah-perintah dengan bahasa inggris dan tidak diperlukan pengetahuan khusus dalam mempelajari perintah-perintahnya.
Untuk memulai program STAAD/Pro maka dilakukan langkahlangkah sebagai berikut : Pilih ikon dengan tulisan STAAD di bawah, kemudian di klik kiri sebanyak 2 kali, maka pada layar monitor anda akan muncul tampilan seperti pada gambar.

Gambar Tampilan awal STAAD/Pro

Sumber: STAAD/Pro 2004

2.4.4. Deskripsi problem

Sebagai langkah awal problem adalah sebuah struktur gelagar sederhana :
Struktur yang akan dibuat adalah sebuah gelagar sederhana beton dengan bentang 5 m, perletakan yang dipakai adalah sendi dan rol. Beban sendiri dari beban merata sepanjang gelagar sebesar 1000 kg/m, ukuran balok gelagar adalah 60/40




2.4.5. Membuat Suatu Struktur Baru

Untuk membuat struktur baru, pilih Menu File New maka pada layar monitor akan muncul tampilan seperti pada gambar.

Gambar Kotak dialog New File

Sumber: STAAD/Pro 2004

Pada layar monitor terdapat dua kotak kotak dialog yang harus diisi sebagai informasi umum mengenai struktur yang akan dibuat (gambar). Karena struktur yang akan dibuat adalah struktur bidang maka pilih plane pada kotak dialog box Structure Type. Pada kotak dialog Title, isi dengan judul proyek yaitu GELAGAR SEDERHANA. Setelah dilengkapi, selanjutnya tekan tombol Next, maka pada layar monitor akan muncul :


Gambar Kotak dialog pemilihan model struktur

Sumber: STAAD/Pro 2004

Selanjutnya kotak dialog yang muncul dilayar monitor adalah kotak dialog untuk memilih satuan yang akan digunakan dalam struktur (gambar).
Pilih satuan panjang (length Unit) dalam Meter, dan satuan gaya (Force Unit) dalam Kilogram. Tekan tombol Next maka pada layar monitor kemudian akan muncul kotak dialog yang memberikan informasi mengenai pilihan-pilihan sebelumnya. Tekan tombol Finish jika sudah yakin.


Gambar Kotak dialog pemilihan unit satuan

Sumber: STAAD/Pro 2004
Setelah langkah-langkah tersebut, maka pada tampilan program STAAD/Pro adalah seperti pada gambar.

Gambar Tampilan program aplikasi STAAD/Pro

Sumber: STAAD/Pro 2004

Menu bar Toolbar Page Control Main Window


Elemen penting dari tampilan program adalah:
* Menu bar: terletak pada bagian teratas layar. Menu bar memberikan akses ke seluruh fasilitas STAAD/Pro
* Toolbar: memberikan akses untuk perintah-perintah yang sangat sering digunakan.
* Main Window: daerah untuk menampilkan model dan hasil
* Page Control: serangkaian tanda-tanda perintah yang akan melaksanakan perintah-perintah tertentu.

2.4.6. Membuat File Input dengan Metode Grafis (Graphical User Interface)


a) GEOMETRY
Fungsi: untuk membuat struktur berupa batang (member) dengan terlebih dahulu mendefinisikan koordinat tiap titik buhulnya (joint)

JOINT COORDINATES
1 0. 0. 0.;2 5. 0. 0.
MEMBER INCIDENCES
1 1 2
Prosedur
1. Pilih Geometry pada Page Control
2. Close Snap/Node Beam
3. Ketik node ke 1 dengan (x,y,z) : 0,0,0 dan node ke 2 dengan : 5,0,0
4. Ketik Beam ke 1 untuk node A = 1 dan node B = 2

Gambar Penggambaran geometry bentuk struktur

Sumber: STAAD/Pro 2004

b) PROPERTY

Fungsi: Untuk mendefinisikan bentuk dan dimensi penampang member

MEMBER PROPERTY AMERICAN
1 PRI YD 0.6 ZD 0.4


Prosedur :
1. Klik batang (member) dengan tombol mouse bagian kiri sampai muncul warna merah
2. Pilih General pada Page Control
3. Pilih Property pada Page Control
4. Pilih Define pada kotak dialog Property
5. Pilih Rectangle pada kotak dialog Prismatic Property
6. Ketik YD = 0.6 dan ZD = 0.4
7. Matikan Material dengan mengklik pada bagian check point
8. Tekan tombol Assign

Gambar Penentuan properti penampang struktur

Sumber: STAAD/Pro 2004

c) CONSTANTS
Fungsi: Untuk mendefinisikan konstanta bahan

CONSTANT E
CONCRETE ALL


Prosedur
1. Klik batang (member) dengan tombol mouse bagian kiri sampai muncul warna merah
2. Tekan tombol Command dari Menu Bar
3. Pilih Material Constants, dan selanjutnya pilih Elasticity
4. Pilih Concrete
5. Selanjutnya tekan tombol OK

Gambar Penentuan konstanta bahan struktur

Sumber: STAAD/Pro 2004

d) SUPPORTS
Fungsi: Untuk mendefinisikan jenis perletakan yang akan dipakai dalam struktur

SUPPORTS
1 FIXED BUT FX FZ MX MY MZ
2 PINNED

Prosedur
1. Pilih Support pada Page Control
2. Klik node ke 1 dengan mouse
3. Pilih Add pada kotak dialog Support
4. Pilih Fixed But
5. Klik Cross Check pada kotak dialog Release di FX,FZ,MX,MY,MZ (rol)
6. Tekan tombol Assign
7. Untuk peletakkan sendi di node ke 2 , prosedur ke 2 di ganti dengan node ke 2 sedangkan prosedur ke 4 diganti dengan memilih Pinned (sendi)

Gambar Penentuan perletakan struktur

Sumber: STAAD/Pro 2004

e) LOADS
Fungsi: Untuk mendefinisikan beban yang bekerja pada struktur

LOADS 1 BEBAN MATI
MEMBER LOAD
1 UNI GY –100 0. 5. 0.


Prosedur
1. Pilih Load pada Page Control
2. Ketik BEBAN MATI pada kotak dialog Title dan diakhiri dengan menekan tombol OK
3. Klik batang (member) dengan tombol mouse bagian kiri sampai muncul warna merah
4. Pilih Member pada kotak dialog Load Specification
5. Pilih Uniform Forces pada kotak dialog Beam Loads
6. Ketik W1 = -100 dan d2 = 5
7. Tekan tombol Assign

Gambar Penentuan definisi beban-beban struktur

Sumber: STAAD/Pro 2004

f) ANALYSIS
Fungsi: Menentukan jenis analisa yang akan dipakai untuk menganalisa struktur yang telah dibuat.
PERFORM ANALYSIS PRINT ALL
Prosedur :
1. Pilih Command/ Analysis/ Perform Analysis
2. Pilih All dan diakhiri dengan tombol OK

Gambar Penentuan model analisis struktur

Sumber: STAAD/Pro 2004

g) MENGESEKUSI MODEL
Untuk mengeksekusi nalisa model dilakukan dengan memilih menu analysis dari Menu Bar, dan selanjutnya memilih STAAD Analysis dari kotak dialog Select Analysis Engine. 

 
h) MELIHAT OUTPUT
Untuk melihat output hasil perhitungan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Untuk melihat hasil perhitungan dalam bentuk tabel, dapat dilakukan melalui File/View/Output File/STAAD Output
2. Untuk melihat hasil perhitungan secara grafis dapat melalui Toolbar Post Processing.

2.4.7. Membuat File Input dengan Text Editor

Pada tahap pertama, akan dibuat file input melalui text editor. Pilih menu Edit kemudian pilih option Edit Command File

Gambar Tampilan menu Edit pada text editor

Sumber: STAAD/Pro 2004

Setelah masuk ke option Edit Command File, maka dilayar monitor akan muncul layar editor sebagai berikut.

Gambar Tampilan menu Edit Command File

Sumber: STAAD/Pro 2004

Langkah pertama adalah menulis baris perintah. Antara baris perintah dan parameter input dibedakan dengan warna text secara otomatis. Apabila kita menulis baris perintah (command file) secara otomatis akan berwarna merah dan apabila menulis parameter input secara otomatis akan menjadi warna hitam.

2.4.8. Contoh aplikasi STAAD Plane Gelagar Sederhana

Setiap inputan selalu diawali dengan STAAD. Kata plane adalah menunjukkan bahwa struktur yang akan dibuat merupakan sebuah struktur plane frame. selanjutnya untuk mengingat inputan yang sedang dibuat, dapat ditulis ‘komentar’ sebagai tambahan pada baris perintah.

a) INPUT WIDTH 72

Ini menunjukkan bahwa lebar input yang bisa diakses oleh layar editor adalah sebesar 72 karakter

b) UNIT METER KG

Mendefinisikan satuan panjang dan satuan massa yang akan digunakan

c) JOINT COORDINATES
1 0. 0. 0. ; 2 5. 0. 0.

Untuk mendefinisikan koordinat tiap titik (joint) dari struktur yang akan dibuat dengan menggunakan sumbu global x dan y dengan penulisan sumbu (x,y,z). Tanda semi colon (;) adalah sebagai pembatas antara koordinat yang satu dengan yang lain.

d) MEMBER INCIDENCE
1 1 2

Mendefinisikan batang (member) berdasarkan tiap dua titik (joint) yang dihubungkan.

e) MEMBER PROPERTY AMERICAN
1 PRI YD 0.6 ZD 0.4

Semua batang (member) mempunyai bentuk prismatik rectangle (persegi). YD = tinggi penampang dan ZD = lebar penampang.

f) CONSTRAINTS
E CONCRETE ALL

Konstanta material dalam hal ini adalah Modulus Elastisitas (E) adalah ditunjukkan dengan perintah CONSTANT. Pada kasus ini digunakan nilai ketetapan beton (Concrete) untuk menandai nilai E.

g) SUPPORT
1 PINNED
2 FIXED BUT FX FZ MX MY MZ

Peletakkan sendi pada titik (joint) 1 dan peletakkan rol pada titik (joint) 2.

h) LOAD 1 PEMBEBANAN
Mengidentifikasi sebuah kondisi pembebanan. Kata PEMBEBANAN adalah tambahan tulisan sebagai judul pembebanan

i) MEMBER LOAD
1 UNI GY –100. 0. 5. 0.
Mendenisikan batang (member) 1 adalah menerima beban merata sebesar 100 kg/m searah sumbu global y (GY) kearah bawah (tanda – 100) dari jarak 0 sampai 5 meter

j) PERFORM ANALYSIS PRINT ALL
Perintah ini membuat program diproses dengan analisa serta data-data analisa di cetak semua

k) FINISH
Proses STAAD akan berhenti dengan menggunakan perintah FINISH Save file dan kembali ke menu utama

Aplikasi Program AutoCad

Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan

Komentar

++