( Melayani jasa konstruksi, permesinan, perpipaan, kebutuhan industri ... )

Faktor yang mempengaruhi mutu sambungan las

Konsep Sambungan Struktur Baja

Sambungan las 

Jenis sambungan las

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Sambungan Las

Untuk mencapai hasil pengelasan yang memuaskan, diperlukan kolaborasi antara berbagai keahlian individu, mulai dari tahap perencanaan pengelasan hingga pelaksanaan operasi pengelasan. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kualitas sambungan las, antara lain:

Gambar 20. Macam-macam pemakaian las sudut


1. Elektroda yang Sesuai, Alat Las, dan Prosedur:

   - Pemilihan ukuran elektroda didasarkan pada ukuran las yang akan dilakukan dan arus listrik yang dihasilkan oleh alat las.

   - Elektroda yang lebih kecil dari kemampuan maksimum alat las dapat lebih mudah diakomodasi dan sebaiknya digunakan.

   - Pengelasan tidak harus dilakukan dalam posisi tidur atau horizontal, karena proses pengelasan busur nyala dipengaruhi oleh medan elektromagnetis, bukan oleh gaya gravitasi.

   - Posisi pengelasan harus dipilih dengan cermat, mengingat posisi menghadap ke atas adalah yang paling sulit. Pengelasan di bengkel biasanya dilakukan dalam posisi tidur atau horizontal, tetapi pengelasan lapangan dapat dilakukan dalam berbagai posisi, yang harus diperhatikan dengan teliti oleh perencana.


2. Persiapan Tepi yang Tepat:

   - Persiapan tepi yang umum digunakan dalam pengelasan tumpul dapat dilihat pada Gambar 23.

   - Lebar celah (root opening) R adalah jarak antara potongan yang akan disambung, yang disesuaikan agar elektroda dapat menembus dasar sambungan.

   - Semakin kecil lebar celah, semakin besar sudut lereng yang harus dibuat.

   - Tepi yang runcing, seperti yang terlihat pada Gambar 23(a), dapat mengalami pembakaran menerus (burn-through) jika tidak ada plat pelindung (backup plate), yang biasanya digunakan ketika pengelasan hanya dilakukan dari satu sisi.

   - Tepi yang runcing yang telah dibentuk dapat dicabut jika ada bagian tegak pada pengelasan, karena ini dapat menyebabkan pembentukan kantung gas yang menghambat penetrasi sempurna.

Gambar 21. Kombinasi las baji dan pasak dengan las sudut


3. Pengendalian Distorsi:

   - Distorsi atau perubahan geometri pada plat dapat terjadi jika tidak berhati-hati dalam perencanaan sambungan dan prosedur pengelasan.

   - Untuk meminimalkan distorsi, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

     - Menggunakan logam las minimum.

     - Meminimalkan jumlah lintasan pengelasan.

     - Melakukan persiapan tepi dan penyesuaian yang tepat.

     - Menggunakan las terputus-putus, terutama untuk sambungan prakonstruksi.

     - Menggunakan teknik langkah mundur (backstepping), yaitu menumpuk las pada pengelasan sebelumnya atau melakukannya dalam arah berlawanan dengan arah pengelasan sambungan.

   - Mengijinkan penyusutan terjadi dengan metode seperti mengungkit plat atau menggunakan potongan yang telah diberi lenturan awal.

   - Menyeimbangkan gaya penyusutan dengan pengelasan simetris, penggunaan segmen las tersebar, pemukulan (stretching), klem, alat pemegang, dan lain sebagainya, yang membantu dalam meregangkan logam las ketika mendingin.

Gambar 22. Posisi pengelasan
Gambar 23. Persiapan tepi untuk las tumpul


Keseluruhan kualitas sambungan las sangat bergantung pada pemilihan elektroda yang tepat, penggunaan alat las yang sesuai, dan penerapan prosedur yang benar. Faktor-faktor ini harus diperhatikan dengan cermat dalam setiap tahap proses pengelasan untuk memastikan hasil yang memuaskan.


Selengkapnya mengenai Teknik Struktur Bangunan

Komentar

++